Since the introduction of AIMP version 3 the lame mp3 encoder was
removed from AIMP audio converter. Haven't understood why and why it was
not at least replaced by another mp3 encoder. Anyways the L.A.M.E.
remains the best mp3 encoder according to my knowledge and AIMP the best
and lightest MP3 player out there and moreover includes all the basic
tools, like a converter and an mp3 ID3 tagger and renamer.
So here are the steps I took to install LAME functionality back to AIMP.
1. Download the latest LAME package (3.99.5) from here (http://www.rarewares.org/mp3-lame-bundle.php) or here (http://lame.sourceforge.net/) . Choose 32bit or 64bit according to your operating system.
2. From the zip bundle unzip "lame.exe" and "lame_enc.dll "
to "C:\Program Files (x86)\AIMP3\Modules" (windows 7 or windows 8).
Now there two ways you can follow from now on.
1. Locate in the
folder above the file "Encoders.xml" and rename it to something like
"Encoders.old" or delete it. (Note this method works only with the 32bit
version of LAME. )
Start AIMP3 audio converter and now the MP3
format exists again and clicking on options bring up a menu with all the
3 basic encoding parameters of LAME. That is Mode (VBR, ABR, CBR),
Quality (VBR quality or bitrate for CBR, ABR), and finally the Channels
(Mono , Stereo, Joint Stereo). Remember that the default Channel setup
is joint stereo . Don't use Stereo or Dual or Mono unless you know what
you are doing.
Note2:
After AIMP updates to newer version if MP3 dissapears you need to
rename the "Encoders.xml" file again since it was recreated.
2. The above works OK but what if you want to use advanced parameters
or the 64bit version of LAME. In that case you need to open the
"Encoders.xml" file with a text editor (like notepad++), go at the end
of the file and find the "</encoders>" tag. Place the cursor at
the beginning of line and press ENTER to make an empty line. Now place
the cursor at the empty line and and paste the following code:
<encoder Name="Lame MP3" App="lame.exe">
<description>
<inputformats type="autogen">
<autogen SampleRates="8000;11025;12000;16000;22050;24000;32000;44100;48000" SampleFormats="16" Channels="1;2" />
</inputformats>
<property name="Ext" value=".mp3" />
</description>
<presets>
<preset Name="CBR 320 kbps INSANE" cmdparams="-b 320 -q 0 - %output%" />
<preset Name="CBR 256 kbps" cmdparams="-b 256 -q 0 - %output%" />
<preset Name="CBR 192 kbps" cmdparams="-b 192 -q 0 - %output%" />
<preset Name="CBR 128 kbps" cmdparams="-b 128 -q 0 - %output%" />
<preset Name="CBR 96 kbps" cmdparams="-b 96 -q 0 - %output%" />
<preset Name="VBR UHQ V0 (245Kbps)" cmdparams="-V 0 -q 0 - %output%" />
<preset Name="VBR HQ V1 (220Kbps)" cmdparams="-V 1 -q 0 --lowpass 19.7 -b128 - %output%" />
<preset Name="VBR HQ V2 (190Kbps)" cmdparams="-V 2 -q 0 --lowpass 19.7 -b96 - %output%" />
<preset Name="VBR STANDART V3 (175Kbps)" cmdparams="-V 3 -q 0 --lowpass 19 -b96 - %output%" />
<preset Name="VBR PORTABLE V4 (165Kbps)" cmdparams="-V 4 -q 0 --lowpass 18 -b128 - %output%" />
<preset Name="VBR PORTABLE V5 (130Kbps)" cmdparams="-V 5 -q 0 --lowpass 18 -b112 - %output%" />
<preset Name="VBR PORTABLE V6 (115Kbps)" cmdparams="-V 6 -q 0 --lowpass 17 -b112 - %output%" />
<preset Name="ABR RADIO quality 80kbps " cmdparams="---preset 80 -q0 --lowpass 15 - %output%" />
<preset Name="ABR PHONE quality 56kbps mono" cmdparams="--preset 56 -q0 --lowpass 15 -m m - %output%" />
</presets>
</encoder>
Here is a picture of how it should look like .
3. Now you are almost ready to rip an (unprotected) audio cd to mp3.
At the audio converter add files , select the cd drive , type "*" at
file name and press ENTER. All audio files will come up. Select all with
Ctrl + A and press open.
4. Now you see something like that.
Choose Format: Lame MP3.
Enable rename output file with the following mask %tn. %R - %T (track number. Artist - Title).
Enable Move output to and select where you want to save the output files.
Finally at the format open the encoding parameters drop down menu and choose your wanted quality.
Leave the Sample rate, Sample format and channels unchecked unless you know what you are doing.
5. Select to output an mp3 for each audio input file from the drop down at bottom right.
6. You are ready. Press start.
Notes.
Lame encoder profile command lines in the Encoders.xml are
my personal selections based on various forums out there. You can of
course alter the settings or create your liking.
Ec_Links
Jumat, 28 Agustus 2015
Minggu, 08 Februari 2015
Chapter 02
Chapter 02
Tiba-tiba, Delta Three mengambil
sesuatu dari kegelapan yang tidak bisa dijangkau oleh penerangan yang
remang-remang (yang memang disengaja), sebuah benda kecil yang berdiri (kalau bisa
dikatakan begitu) di atas papan alumunium tipis. Sebuah proyektil
berbentuk serangga kecil yang mengilap.
“Proyektil
siap,sekali lagi apa perintahmu, Sir?”, tanyanya dengan nada mendesak.
Pertanyaan
itu jelas ditujukan pada Delta One, sebagai pemimpin operasi itu.
Sebelum
membulatkan keputusannya, dia melihat jam tangan chronolog di pergelangan tangan kirinya yang berpendar kehijauan
samar, kemudian kepada kedua rekannya yang telah bersiap,dan akhirnya
menganggukkan kepala dengan yakin tanda setuju.
Delta
Two menggerakkan tuasnya dengan pelan tapi pasti. Benda itupun terbang
dengan mengeluarkan suara dengung dinamo yang samar, melayang ke kubah itu.
* * *
Udara
yang menusuk di luar tetap tidak mengganggu rutinitas di dalam Habisphere untuk
tetap berlangsung dengan normal, karena saluran ventilasi dan sirkulasi pemanas
udara yang selalu berfungsi dengan baik, walaupun juga harus dibayar dengan
pemandangan pipa-pipa yang rumit dan memusingkan di koridor, berisi jaringan
pemanas ruangan, yang terkadang mendesis, tanda ada kebocoran di lorong-lorong
yang dindingnya dipenuhi pipa-pipa itu. Membuat bangunan setengah bola seperti
iglo besar yang berdinding luar kaca fiberglass tebal berbentuk heksagonal
kecil-kecil yang terplester satu sama lain itu, seperti sebuah reaktor
nuklir tanpa corong pembuang uap air panas.
Meskipun begitu, orang-orang di
tempat terisolir ini sudah terbiasa dengan hal-hal seperti itu. Termasuk juga
seorang lelaki paro baya berjas lab yang sekarang sedang melamun di tepi
bingkai dinding kaca itu.
Menatap keluar, ke pemandangan
malam bersalju dan berkabut dibawah langit yang berawan, menutupi sinar rembulan
yang menaungi padang putih pucat dan pinus yang merumpun tersebar.
Dia melihat sesuatu
terbang dari ventilasi di atas kepalanya. Sebutir debu,bukan! Itu adalah seekor serangga yang terbang
dihadapannya sasaat seperti menyapanya, dan langsung melesat lagi melewati jas
laboratoriumnya yang pucat,
menuju salah satu lampu neon di dekatnya, tempat
berkumpulnya berbagai rumpun serangga lainnya.
Dia mendengar suara
dengung yang aneh dari serangga itu. Itu bukan suara yang alami. Seperti suara mesin.
Ah, lupakanlah, mungkin itu hanya
pikirannya saja. Memang, beberapa waktu terakhir ini otaknya selalu dipenuhi dengan segala hal
tentang mesin, mungkin hal itu memengaruhinya. Entahlah. Ia kembali melamun.
Chapter 01
Author: Ec_Nuke
Tiga
orang lelaki itu tampak berkonsentrasi di tengah ruang yang kecil. Meski sekarang
musim dingin dan badai salju sering mengamuk, tenda thermatech menjaga hawa di dalam tetap
hangat. Semua lelaki itu mengenakan seragam kamuflase putih abu-abu pucat
lengkap dengan alat-alatnya, juga celana kargo bermotif sama.
Selalu siap siaga. Salah satu dari mereka menyibak tabir, melihat ke luar
lewat teropong binocularnya,
memerhatikan sebuah kubah yang terlihat sebagai siluet
samar dibalik tirai salju.
Dia dan timnya sudah lama memerhatikan kubah itu.
Memeng
aneh, di tengah tempat terisolir seperti ini berdiri sebuah bangunan,yang
juga misterius. Tapi,ini adalah tugasnya, dan dia telah melatih dirinya untuk tidak bertanya
apapun, pengalamannya telah membuktikan hal itu. Tapi yang dia tahu, misi kali ini
pasti sangat penting,karena orang-orang yang ditunjuk adalah yang paling
terlatih dan berpengalaman dalam organisasi mereka, termasuk dirinya. Walau begitu, dia cukup heran, karena misinya
tergolong tidak sulit. Tugas timnya hanya mengamati perkembangan dari target itu, menunggu, dan bertindak
sesuai prosedur yang telah diperintahkan.
Lelaki
di sebelahnya bertanya, suaranya pelan dan hati-hati.
“Bagaimana
sekarang, Delta One?”
Orang
yang dipanggil Delta One tiba-tiba tersadar dari lamunannya. Dikalungkannya
kembali binocular itu. Tabir tertutup lagi.
Ditatapnya Delta Three, yang memanggilnya tadi. Rekannya itu
sedang sibuk mengatur sebuah panel kontrol yang berbentuk seperti sound mixer
yang memiliki banyak tombol dan pemutar berukuran lebih kecil yang terhubung
dengan sebuah layar monitor yang menggambarkan grafik-grafik dan data statistik
lainnya yang rumit, dengan kabel tebal yang menghubungkannya dengan antena kecil yang
terpasang di luar tenda.
Di
sebelah Delta Three, duduklah Delta Two,
yang sedang memegang sebuah console stick, sebuah tuas kecil
yang berbentuk seperti remote control video game yang terhubung ke panel Delta
Three, dia menatapnya dengan ekspresi dingin. Sebuah headset terpasang
di kepalanya.
< To Be Continued.....!>
Langganan:
Postingan (Atom)